Kamis, 26 April 2012

profil tanah


LAPORAN PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH
PENGAMATAN PROFIL TANAH









OLEH
ARDIAN
D1A010066
AGROEKOTEKNOLOGI B



FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2011/2012


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Tanah adalah akumulasi tubuh alam bebas, berdimensi tiga, menduduki sebagian (besar) permukaan bumi. Proses pembentukan tanah dimulai dari hasil pelapukan batuan induk (regolit) menjadi bahan induk tanah, diikuti oleh proses pencampuran bahan organik yaitu sisa-sisa tumbuhan yang dilapuk oleh mikroorganisme dengan bahan mineral dipermukaan tanah, pembentukan struktur tanah, pemindahan bahan-bahan tanah dari bagian atas ke bagian bawah dan berbagai proses lain, sehingga apabila kita menggali lubang pada tanah maka akan terlihat lapisan-lapisan tanah yang berbeda sifat fisik, kimia, dan biologinya,bagian itu disebut profil tanah.
selain itu tanah juga merupakan media tumbuh bagi tanaman,dan tempat hidup bagi jasad tanah,baik mikro atupun makro.tanaman berinteraksi dengan tanah melalui akarnya untuk menyerap unsur hara dalam tanah.Tanah memiliki berbagai macam bentuk,ada yang berwarna kehitaman,bercak merah atau sebagainya.hal ini disebabkan oleh pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk pada kondisi topografi/relief tertentu dan selama waktu tertentu.


B.     TUJUAN RAKTIKUM
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah
·         Diamati profil tanah
·         Diamati batas horison tanah berdaasarkan warna
·         Diamati tekstur tanah
·         Diamati struktur tanah
·         Diamati konsistensi tanah




BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

A.    TEMPAT DAN WAKTU PRAKTIKUM
Praktikum pengamatan profil tanah ini dilakukan di lahan pertanian fakultas pertanian universitas jambi pada hari rabu 16 oktober 2011 pada jam 08.00 – 10.00 WIB.
B.     ALAT DAN BAHAN
·         Cangkul
·         Munsel
·         Pisau
·         Air
·         Alat tulis
·         Tanah

C.    PROSEDUR KERJA
·         Pengenalan alat
·         Dilakukan pengmatan terhadap vegetasi disekitar area pengamatan
·         Dilakukan pemboran diarea praktikum
·         Diamati batas horison tanah berdasarkan warna
·         Diamati topografi tanah
·         Diamati tekstur tanah
·         Diamati struktur tanah dengan melihat bongkahan tanah




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.   HASIL PENGAMATAN
Setelah dilakukan pengamatan profil tanah, diperoleh hasil sebagai berikut:
DATA PENGAMATAN
PENGAMATAN
HORISON
HASIL
Batas Horison
berdasar warna
Horizon O
Tidak ada
Horizon A
Berwarna Hitam
Horizon E
Berwarna agak pucat
Horizon B
Berwarna hitam
Horizon Bh
Berwarna hitam
Horizon Bt
Berwarna agak hitam
Topografi
Horizon A
Rata (30 cm)
Horizon E
Rata (30 – 40 cm)
Peralihan Horison
5 cm
Horizon Bt1
Bergelombang (18 cm)
Horizon Bt2
Bergelombang  (18 cm)
Horizon Bt3
Bergelombang (18 cm)
Bentuk Struktur Tanah
Horizon A
Berprisma
Horizon E
Gumpal membulat
Horizon Bh
Gumpal bersudut
Horizon Bt1
Gumpal bersudut
Horizon Bt2
Gumpal bersudut
Horizon Bt3
Gumpal bersudut




Ukuran Struktur Tanah
Horizon A
Kecil (Halus) = 9 mm
Horizon E
Kecil (Halus) = 10 mm
Horizon Bh
Kecil (Halus) = 5 mm
Horizon Bt1
Kecil (Halus) = 8 mm
Horizon Bt2
Sedang = 12 mm
Horizon Bt3
Sedang = 15 mm



Warna tanah
Horizon A
Abu – abu kecoklatan
Horizon E
Kuning
Horizon Bh
Coklat kekuningan
Horizon Bt1
Kuning
Horizon Bt2
Kuning
Horizon Bt3
Kuning
Konsistensi Tanah
Horizon A
Teguh, tanah lembab
Horizon E
Teguh, tanah lembab
Horizon Bh
Teguh, tanah lembab
Horizon Bt1
Teguh, tanah lembab
Horizon Bt2
Sangat Teguh, tanah lembab
Horizon Bt3
Teguh, tanah lembab
Tekstur Tanah
Horizon A
Liat berpasir
Horizon E
Lempung liat berpasir
Horizon Bh
Lempung berpasir
Horizon Bt1
Liat berpasir
Horizon Bt2
Liat berpasir
Horizon Bt3
Liat berdebu.


Adapun alat – alat yang digunakan dalam pengamatan profil tanah adalah :
1.      Munsel            :  Buku untuk melihat warna tanah
2.      Kompas           :  Alat untuk menentukan arah
3.      Afnilevel         :  Alat untuk mengukur kemiringan
4.      Meteran           :  alat untuk mengukur luasan area praktikum


B.     PEMBAHASAN
profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah yang menunjukkan susunan horizon tanah, dimulai dari permukaan tanah sampai lapisan bahan induk dibawahnya. Setelah dilakukan pengamatan, tanah tersebut merupakan tanah dewasa. Karena terdiri dari horison A, E, Bh, Bt1, Bt2, Bt3.
Area pengamatan profil tanah berbentuk lerengan yaitu di bagian atas, bagian tengah, dan bagian bawah dan bagian tengah merupakan daerah pengamatan dengan ukuran penampang tanah 99 cm. Horison A berwarna lebih gelap karena terdiri dari campuran bahan organik dan mineral, horison E berwarna agak pucat karena terjadi pencucian bahan organik dari horison A, horison B berwarna hitam karena terjadi penimbunan bahan organik, horison Bh humus karena tertimbun liat, dan horison Bt terkandung bahan organik dan liat yang terjadi dari pencucian dari horison E. Kondisi tanah tersebut dalam keadaan lembab.
Tekstur tanah pada horizon A  terasa agak lekat, kasar, dan halus, maka termasuk tekstur lempung liat berpasir, horizon E agak lekat, kasar, dan halus, maka termasuk tekstur lempung liat berpasir, horizon Bh agak lekat, licin, dan kasar, maka termasuk tekstur lempung berpasir, horizon Bt1 dan Bt2 terkandung liat yang lekat, halus, licin, dan kasar, maka termasuk tekstur liat berpasir, dan horizon Bt3 termasuk tekstur liat berdebu.
Setelah diambil bongkahan tanah, horison A mempunyai struktur berprisma dimana sumbu vertikal lebih besar daripada sumbu horizontal, horison E mempunyai struktur gumpal membulat dimana tanah tersebut seperti kubus yang memiliki sudut membulat, sedangkam horison Bh, Bt1, Bt2, Bt3 mempunyai struktur gumpal bersudut  yang memiliki sudut yang tajam. Berdasarkan tingkat perkembangan, tanah tersebut termasuk tanah kuat karena strukturnya tidak rusak ketika digerakkan di tangan.
Tekstur tanah pada horizon A  terasa agak lekat, kasar, dan halus, maka termasuk tekstur lempung liat berpasir, horizon E agak lekat, kasar, dan halus, maka termasuk tekstur lempung liat berpasir, horizon Bh agak lekat, licin, dan kasar, maka termasuk tekstur lempung berpasir, horizon Bt1 dan Bt2 terkandung liat yang lekat, halus, licin, dan kasar, maka termasuk tekstur liat berpasir,.
Warna pada tanah ditentukan dengan menggunakan munsel. Pada horizon A di peroleh 10 YR 3/2 dengan value ≥3 berwarna abu – abu kecoklat – coklatan gelap, sangat gelap. Horizon E diperoleh 10YR 7/6 dengan warna kuning, horizon Bh diperoleh 10 YR 5/8 dengan croma 8 berwarna coklat kekuningan, dan horizon Bt1, Bt2, Bt3 diperoleh 10 YR 7/8 dengan warna kuning.    




BAB V
KESIMPULAN
Setelah melakukan pengamatan, di dapat kesimpulan sebagai berikut :
1.      Horison A mempunyai struktur berprisma, horison E mempunyai struktur gumpal membulat, horison Bh, Bt1, Bt2, Bt3 mempunyai struktur gumpal bersudut
2.      Tanah tersebut termasuk tanah kuat karena strukturnya tidak rusak ketika di ambil dari profil tanah dan tetap tidak hancur ketika digerak – gerakkan.  
3.      Tekstur tanah pada horizon A dan E lempung liat berpasir, horizon Bh lempung berpasir, horizon Bt1 dan Bt2 liat berpasir, dan horizon Bt3 liat berdebu.
4.      Tanah tersebut merupakan tanah dewasa. Karena terdiri dari horison A, E, Bh, Bt1, Bt2, Bt3.
5.      Horizon A di peroleh 10 YR 3/2 abu – abu kecoklat – coklatan gelap, sangat gelap. Horizon E diperoleh 10YR 7/6 dengan warna kuning, horizon Bh diperoleh 10 YR 5/8 berwarna coklat kekuningan, dan horizon Bt1, Bt2, Bt3 diperoleh 10 YR 7/8 dengan warna kuning.   
6.      melihat warna tanah menggunakan munsel.







DAFTAR PUSTAKA
Donahue, R. L., R. W. Miller, and J. C. Shickluna.  1977.   SOILS. An Introduction to Soils and Plant Growth.  Prentice-Hall, Inc., New Jersey.  626p.
Hardjowigono, sarwono.2010.ILMU TANAH.Jakarta:Akademika Pressindo
Anonim 1, 2010. Pengertian Profil Tanah. http://www.gudangmateri.com//.        Diakses pada tanggal 30 September 2010