LAPORAN
PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH
PENGAMATAN
PROFIL TANAH
OLEH
ARDIAN
D1A010066
AGROEKOTEKNOLOGI
B
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2011/2012
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tanah adalah akumulasi tubuh
alam bebas, berdimensi tiga, menduduki sebagian (besar) permukaan bumi. Proses pembentukan
tanah dimulai dari hasil pelapukan batuan induk (regolit) menjadi bahan induk
tanah, diikuti oleh proses pencampuran bahan organik yaitu sisa-sisa tumbuhan
yang dilapuk oleh mikroorganisme dengan bahan mineral dipermukaan tanah,
pembentukan struktur tanah, pemindahan bahan-bahan tanah dari bagian atas ke
bagian bawah dan berbagai proses lain, sehingga apabila kita menggali lubang
pada tanah maka akan terlihat lapisan-lapisan tanah yang berbeda sifat fisik,
kimia, dan biologinya,bagian itu disebut profil tanah.
selain itu tanah juga merupakan
media tumbuh bagi tanaman,dan tempat hidup bagi jasad tanah,baik mikro atupun
makro.tanaman berinteraksi dengan tanah melalui akarnya untuk menyerap unsur
hara dalam tanah.Tanah memiliki berbagai macam bentuk,ada yang berwarna
kehitaman,bercak merah atau sebagainya.hal ini disebabkan oleh pengaruh iklim
dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk pada kondisi
topografi/relief tertentu dan selama waktu tertentu.
B. TUJUAN RAKTIKUM
Adapun
tujuan dari praktikum ini adalah
·
Diamati profil tanah
·
Diamati batas horison tanah berdaasarkan warna
·
Diamati tekstur tanah
·
Diamati struktur tanah
·
Diamati konsistensi tanah
BAB
III
METODOLOGI
PRAKTIKUM
A. TEMPAT DAN WAKTU PRAKTIKUM
Praktikum pengamatan profil tanah ini dilakukan di lahan
pertanian fakultas pertanian universitas jambi pada hari rabu 16 oktober 2011
pada jam 08.00 – 10.00 WIB.
B. ALAT DAN BAHAN
·
Cangkul
·
Munsel
·
Pisau
·
Air
·
Alat tulis
·
Tanah
C. PROSEDUR KERJA
·
Pengenalan alat
·
Dilakukan pengmatan terhadap vegetasi disekitar area
pengamatan
·
Dilakukan pemboran diarea praktikum
·
Diamati batas horison tanah berdasarkan warna
·
Diamati topografi tanah
·
Diamati tekstur tanah
·
Diamati struktur tanah dengan melihat bongkahan tanah
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENGAMATAN
Setelah dilakukan pengamatan profil
tanah, diperoleh hasil sebagai berikut:
DATA PENGAMATAN
|
||
PENGAMATAN
|
HORISON
|
HASIL
|
Batas
Horison
berdasar
warna
|
Horizon
O
|
Tidak ada
|
Horizon
A
|
Berwarna Hitam
|
|
Horizon
E
|
Berwarna agak pucat
|
|
Horizon
B
|
Berwarna hitam
|
|
Horizon
Bh
|
Berwarna hitam
|
|
Horizon
Bt
|
Berwarna agak hitam
|
|
Topografi
|
Horizon
A
|
Rata (30 cm)
|
Horizon
E
|
Rata (30 – 40 cm)
|
|
Peralihan
Horison
|
5 cm
|
|
Horizon
Bt1
|
Bergelombang (18 cm)
|
|
Horizon
Bt2
|
Bergelombang (18 cm)
|
|
Horizon
Bt3
|
Bergelombang (18 cm)
|
|
Bentuk
Struktur Tanah
|
Horizon
A
|
Berprisma
|
Horizon
E
|
Gumpal membulat
|
|
Horizon
Bh
|
Gumpal bersudut
|
|
Horizon
Bt1
|
Gumpal bersudut
|
|
Horizon
Bt2
|
Gumpal bersudut
|
|
Horizon
Bt3
|
Gumpal bersudut
|
|
Ukuran
Struktur Tanah
|
Horizon
A
|
Kecil (Halus) = 9 mm
|
Horizon
E
|
Kecil (Halus) = 10 mm
|
|
Horizon
Bh
|
Kecil (Halus) = 5 mm
|
|
Horizon
Bt1
|
Kecil (Halus) = 8 mm
|
|
Horizon
Bt2
|
Sedang = 12 mm
|
|
Horizon
Bt3
|
Sedang = 15 mm
|
|
Warna
tanah
|
Horizon
A
|
Abu – abu kecoklatan
|
Horizon
E
|
Kuning
|
|
Horizon
Bh
|
Coklat kekuningan
|
|
Horizon
Bt1
|
Kuning
|
|
Horizon
Bt2
|
Kuning
|
|
Horizon
Bt3
|
Kuning
|
|
Konsistensi
Tanah
|
Horizon
A
|
Teguh, tanah lembab
|
Horizon
E
|
Teguh, tanah lembab
|
|
Horizon
Bh
|
Teguh, tanah lembab
|
|
Horizon
Bt1
|
Teguh, tanah lembab
|
|
Horizon
Bt2
|
Sangat Teguh, tanah
lembab
|
|
Horizon
Bt3
|
Teguh, tanah lembab
|
|
Tekstur
Tanah
|
Horizon
A
|
Liat berpasir
|
Horizon
E
|
Lempung liat berpasir
|
|
Horizon
Bh
|
Lempung berpasir
|
|
Horizon
Bt1
|
Liat berpasir
|
|
Horizon
Bt2
|
Liat berpasir
|
|
Horizon
Bt3
|
Liat berdebu.
|
|
Adapun alat – alat yang digunakan dalam
pengamatan profil tanah adalah :
1.
Munsel : Buku untuk melihat warna tanah
2.
Kompas : Alat untuk menentukan arah
3.
Afnilevel : Alat untuk mengukur kemiringan
4.
Meteran : alat untuk mengukur luasan area praktikum
B. PEMBAHASAN
profil tanah merupakan suatu irisan
melintang pada tubuh tanah yang menunjukkan susunan horizon tanah, dimulai dari
permukaan tanah sampai lapisan bahan induk dibawahnya. Setelah dilakukan pengamatan, tanah tersebut
merupakan tanah dewasa. Karena terdiri dari horison A, E, Bh, Bt1,
Bt2, Bt3.
Area pengamatan profil tanah berbentuk lerengan
yaitu di bagian atas, bagian tengah, dan bagian bawah dan bagian tengah
merupakan daerah pengamatan dengan ukuran penampang tanah 99 cm. Horison A
berwarna lebih
gelap karena terdiri dari campuran bahan
organik dan mineral, horison E
berwarna agak pucat karena terjadi pencucian bahan organik dari horison A, horison B berwarna hitam karena
terjadi penimbunan bahan organik, horison Bh humus karena tertimbun liat, dan
horison Bt terkandung bahan organik dan liat yang terjadi dari pencucian dari horison E. Kondisi tanah tersebut dalam keadaan
lembab.
Tekstur tanah pada horizon A terasa agak lekat, kasar, dan halus, maka termasuk tekstur
lempung liat berpasir, horizon E agak lekat, kasar, dan halus, maka termasuk
tekstur lempung liat berpasir, horizon Bh agak lekat, licin, dan kasar, maka
termasuk tekstur lempung berpasir, horizon Bt1 dan Bt2
terkandung liat yang lekat, halus, licin, dan kasar, maka termasuk tekstur liat
berpasir, dan horizon Bt3 termasuk tekstur liat berdebu.
Setelah diambil bongkahan tanah, horison A mempunyai
struktur berprisma dimana sumbu vertikal lebih besar daripada sumbu horizontal,
horison E mempunyai struktur gumpal membulat dimana tanah tersebut seperti
kubus yang memiliki sudut membulat, sedangkam horison Bh, Bt1, Bt2,
Bt3 mempunyai struktur gumpal bersudut yang memiliki sudut yang tajam. Berdasarkan
tingkat perkembangan, tanah tersebut termasuk tanah kuat karena strukturnya
tidak rusak ketika digerakkan di tangan.
Tekstur tanah pada horizon A terasa agak lekat, kasar, dan halus, maka termasuk tekstur
lempung liat berpasir, horizon E agak lekat, kasar, dan halus, maka termasuk
tekstur lempung liat berpasir, horizon Bh agak lekat, licin, dan kasar, maka
termasuk tekstur lempung berpasir, horizon Bt1 dan Bt2
terkandung liat yang lekat, halus, licin, dan kasar, maka termasuk tekstur liat
berpasir,.
Warna pada tanah ditentukan dengan menggunakan
munsel. Pada horizon A di peroleh 10 YR 3/2 dengan value ≥3 berwarna abu – abu
kecoklat – coklatan gelap, sangat gelap. Horizon E diperoleh 10YR 7/6 dengan
warna kuning, horizon Bh diperoleh 10 YR 5/8 dengan croma 8 berwarna coklat
kekuningan, dan horizon Bt1, Bt2, Bt3
diperoleh 10 YR 7/8 dengan warna kuning.
BAB
V
KESIMPULAN
Setelah melakukan pengamatan, di dapat
kesimpulan sebagai berikut :
1.
Horison A mempunyai struktur berprisma, horison E
mempunyai struktur gumpal membulat, horison Bh, Bt1, Bt2,
Bt3 mempunyai struktur gumpal bersudut
2.
Tanah tersebut termasuk tanah kuat karena
strukturnya tidak rusak ketika di ambil dari profil tanah dan tetap tidak
hancur ketika digerak – gerakkan.
3.
Tekstur tanah pada horizon A dan E lempung liat
berpasir, horizon Bh lempung berpasir, horizon Bt1 dan Bt2
liat berpasir, dan horizon Bt3 liat berdebu.
4.
Tanah tersebut merupakan tanah dewasa. Karena
terdiri dari horison A, E, Bh, Bt1, Bt2, Bt3.
5.
Horizon A di peroleh 10 YR 3/2 abu – abu kecoklat –
coklatan gelap, sangat gelap. Horizon E diperoleh 10YR 7/6 dengan warna kuning,
horizon Bh diperoleh 10 YR 5/8 berwarna coklat kekuningan, dan horizon Bt1,
Bt2, Bt3 diperoleh 10 YR 7/8 dengan warna kuning.
6.
melihat warna tanah menggunakan
munsel.
DAFTAR
PUSTAKA
Donahue, R. L., R. W. Miller, and J. C.
Shickluna. 1977. SOILS. An Introduction to Soils and Plant
Growth. Prentice-Hall, Inc., New Jersey. 626p.
Hardjowigono, sarwono.2010.ILMU
TANAH.Jakarta:Akademika Pressindo
Anonim 1, 2010.
Pengertian Profil Tanah. http://www.gudangmateri.com//.
Diakses pada tanggal 30 September 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar